Perkembangan sepakbola Nasional menjadi sorotan karena perubahan drastis yang terjadi pada komposisi pemain yang dimainkan pada beberapa even internasional Tahun ini serta hasil yang di dapat.
Setidaknya ada 6 atau 7 pemain Naturalisasi yang dimainkan pada setiap laga. Seperti Justin Hubner, Nathan Tjo, Rafael Struick, jordi Amat dan lainnya. Perubahan komposisi ini juga diikuti dengan perubahan yang signifikan pada hasil pertandingan yang di peroleh. Lihat saja Timnas Indonesia mampu mengalahkan beberapa Timnas yang diatas kertas memiliki kualitas diatas Indonesia, diantaranya, Australia, Korea Selatan, dan Vietnam.
Perubahan drastis ini memberikan dampak positif pada atmosfer sepakbola Indonesia, mulai dari dukungan suporter terhadap Timnas hingga sorotan dunia sepak bola Internasional terhadap sepak Bola Indonesia. Sepak bola Indonesia tampak semakin menggeliat dari hari ke hari dari minggu ke minggu. Euforia semakin menyebar ke seluruh pelosok daerah.
Untuk saat ini saja beberapa prestasi sudah diraih walaupun belum menggenggam trophy. Diantaranya, peringkat ke 4 piala asia u23. Serta tiket menuju Turnamen piala Asia sudah di tangan. Serta peluang Indonesia melangkah menuju Qualifikasi Piala Dunia masih terbuka dengan posisi Indonesia yang masih di peringkat 2 pada fase grup.
Proses Naturalisasi ini tampak terus bergulir mulai dari penjaringan pemain keturunan hingga proses Naturalisasi yang berlangsung diLegislatif. Semakin banyak pemain Naturalisasi tentu akan menjanjikan peluang semakin besar. Karena proses seleksi pemainpun semakin ditingkatkan.
Namun semua itu bukan tidak menyimpan catatan miring bagi beberapa pengamat Sepak bola Indonesia. Karena fakta di lapangan menunjukkan peluang pemain lokal untuk bermain dan menunjukkan kemampuannya menjadi lebih sedikit. Hal ini bukan tanpa alasan. Karena seorang menejer Timnas akan memilih pemain berdasarkan standar kualitas dan skema permainan yang digunakan. Jika seorang pemain baik Naturalisasi maupun lokal tidak memenuhi standar tersebut tentu tak akan mendapatkan kesempatan dari sang manajer.
Banyak pengamat mengatakan bahwa kualitas pemain lokal yang bermain dalam kompetisi liga Lokal tidak mampu mengimbangi kualitas pemain Naturalisasi. Anggapan tersebut secara tidak langsung menilai bahwa ada yang harus diperbaiki pada sistem yang diterapkan oleh klub-klub lokal untuk bisa meningkatkan pemainan baik secara teksnis maupun strategis.
Sejatinya proses Naturalisasi pemain keturunan tidak menutupi kesempatan bagi pemain lokal dalam Timnas, melainkan menciptakan kompetisi yang lebih baik agar setiap pemain terdorong untuk terus meningkatkan kualitasnya. Dan menjadi pekerjaan rumah bagi setiap stake holder yang terlibat pada liga lokal untuk meningkatkan atmosfer kompetisi yang lebih tinggi dari saat ini.